Masih Sama

Tak tahu sudah berapa kalimat yang mengalir mengucap tulus nama mu. Entah berapa detik yang telah berlalu memikir lembut sosokmu. Entah seberapa lama degup jantung berdetak menyapa mu. Selalu kamu dan kamu. Orang yang berlarian kecil di dalam otakku. Orang yang berbisik lembut di dalam benakku. Dan sekali lagi, itu kamu. Masih kamu. Dan sepertinya akan selalu kamu.

Masih menunggu pagi untuk bisa mengatakan "Selamat pagi" dan masih menunggu malam untuk selalu mengatakan "Selamat malam" dan aku ingin mengatakan itu padamu. Berbagi mimpi bersama-sama, mengejar mimpi bersama, dan tumbuh tua bersama. Iyaa, bersama kamu. Mungkinkah itu?

Dan jawabannya masih sama. Itu semua masih menjadi mimpi bagi ku. Yaa aku tahu tak ada yang tak mungkin selama jarum jam masih bergerak dari kiri ke kanan. Tapi, jika itu kamu, rasanya terlalu tinggi. Khayalku tentang mu sepertinya akan tetap menjadi hiasan imajinasi ku sampai kapan pun. Dan yaa, masih sama seperti yang dulu. Berharap selal bisa berada di sampingmu.

Tapi apa yang aku lakukan? Aku juga masih sama. Masih tetap tak menyerah mengaggumi sosok indah itu. Merekam suara tawa mu di dalam lipatan otakku. Menikmati setiap hari ku bersama bayang mu. Masih sama. Aku masih mengejar mimpiku. Dan sekali lagi fokusku masih tidak terganggu dengan obsesi ku akan mu. Dan aku masih belum tahu sampai di manakah "Masih Sama" ini akan bertahan. Mungkin hingga aku lelah, atau mungkin hingga aku menemukan sosok indah lain, atau mungkin aku yang akan di kagumi sebagai sosok indah bagi yang lain. Tak ada yang tahu. Yang jelas, sekaran ini Masih Sama.

#Bahagia adalah ketika aku tahu perasaan ku masih sama terhadap mu hingga detik ini. Aku tau kau tak tahu. Tapi tak masalah, karena aku bahagia.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengagumi Mu Dalam Diam

Benang Merah