Mulai saat ini, saya akan berusaha untuk menyempatkan diri untuk menulis. Semua nya hanya sebuah cerita, entah nyata entah tidak hanya penulis yang mengetahuinya.
Teruntuk kamu seseorang yg selalu kunantikan kehadirannya. Teruntuk kamu sesorang yg ingin ku lihat tatapan matanya. Teruntuk kamu seseorang yg indah senyum nya. Teruntuk kamu, orang yg beberapa waktu terakhir membekukan waktuku untuk sementara. Aku selalu menantikan pagi, agar aku bisa melihat sosok mu. Merekam penuh semua tentang mu pada hari itu. Lalu, aku selalu menantikan esok pagi, untuk bisa melihat kamu lagi. Kamu kamu dan kamu. Kenapa harus kamu? Perasaan seperti ini pernah aku rasakan. Tapi itu dulu. Dulu sekaliii. Bahkan aku sudah hampir lupa bagaimana rasanya. Rasa deg-deg an saat ke-2 mata ku beradu temu dengan mata seseorang. Dan sekarang aku merasakan lagi hal itu. Awalnya aku hanya menikmati keindahan yg hadir setiap paginya di hari ku. Namun, tak ada yg tahu kalau pada akhir nya aku menyukai mu. Ini juga bukan mau ku. Ini juga bukan salah mu. Bahkan semua nya tak pernah kita rencanakan. Tak pernah ku tahu kalau suatu saat nanti aku akan berkenalan denganmu. Perkenala...
Tak tahu sudah berapa kalimat yang mengalir mengucap tulus nama mu. Entah berapa detik yang telah berlalu memikir lembut sosokmu. Entah seberapa lama degup jantung berdetak menyapa mu. Selalu kamu dan kamu. Orang yang berlarian kecil di dalam otakku. Orang yang berbisik lembut di dalam benakku. Dan sekali lagi, itu kamu. Masih kamu. Dan sepertinya akan selalu kamu. Masih menunggu pagi untuk bisa mengatakan "Selamat pagi" dan masih menunggu malam untuk selalu mengatakan "Selamat malam" dan aku ingin mengatakan itu padamu. Berbagi mimpi bersama-sama, mengejar mimpi bersama, dan tumbuh tua bersama. Iyaa, bersama kamu. Mungkinkah itu? Dan jawabannya masih sama. Itu semua masih menjadi mimpi bagi ku. Yaa aku tahu tak ada yang tak mungkin selama jarum jam masih bergerak dari kiri ke kanan. Tapi, jika itu kamu, rasanya terlalu tinggi. Khayalku tentang mu sepertinya akan tetap menjadi hiasan imajinasi ku sampai kapan pun. Dan yaa, masih sama seperti yang dulu. Berharap ...
Desember 2012, Perpustakaan Soeman HS Lantai 2 Ini sudah jadi kebiasaan kita, mengunjungi perpus daerah yang banyak buku terus dingin. Orang yang ada disampingku ini adalah partner dalam segala hal. Tepat hari ini genap sudah kami 1 tahun 8 bulan bersama-sama. Hubungan jarak jauh yang kami lakoni masih bisa diatasi dan seperti kelihatannya kami baik-baik saja. Yaa setidaknya sampai 2 bulan lalu. Sebelum kamu kembali kesini. Aku: Kamu kalau masih ada kegiatan di sana bilang dong, aku kan bukan peramal yang bisa tau semua kegiatan kamu. Kalau kamu gak bilang telepati doang mah mana cukup. Kalau kamu bilang kan aku bisa siapin diri sama agenda lain buat ngisi liburan aku. Ini enggak, kamu pake rahasiaan segala. Kan kesal Kamu: Ya terserah aku dong mau kasih tau kamu apa enggak, Lagian kamu maksa sih aku buat pulang, semua yang aku rencanain gagal. Begitulah hari kita sore itu, mempermasalahkan hal yang tak selayaknya kita permasalahkan. Aku yang dengan pendirianku menginginkan...
Komentar
Posting Komentar