Terlambat

Malam semakin larut ketika aku mencoba mencari sosokmu disana. Diantara ratusan bintang yang ada di langit, mungkin salah satunya adalah kamu. Yang mana? Sampai saat ini pun aku masih terus mencari. Suatu saat mungkin kau bersinar amat terang, namun lain hari mungkin kau tenggelam diantara yang lain. Hingga saat ini aku pun masih belum bisa mengatakan "Itu adalah kamu!" sampai suatu saat aku memberanikan diri untuk mencari alasan atas ketidakjelasanmu hadir disana. Aku sadar, selama ini aku hanya membenarkan diri atas apa yang telah tejadi. Kenapa kamu bersinar terang? Mengapa kamu tak pernah kutemukan? Kenapa aku tak pernah mencoba mencari alasan dari semua kejadian ini. Hingga aku akhirnya menemukan alasan-alasan yang tepat setelah kamu terlalu sering bersinar disana. Terlambat? Takpapa, selama aku masih bisa mengetahui alasannya. Kamu akan tetap bersinar disana, Ketika semua alasan kutemui, kenapa sakit yang terasa? Mungkin karena terlalu terlambat bagiku untuk menyadarinya. Seandainya aku tau lebih cepat, mungkin aku dengan bangganya melihat keindahan kamu dan selalu mengangumimu dengan cara terbaikku, Mungkin sekarang aku kembali mengagumimu, tapi tidak lagi dalam diam, tapi dalam jauh. Dan ini cukup menyakitkan. Tugasku tak lagi menemanimu, melainkan melihatmu dengan hanya menatapmu. Bisu yang tak berujung. Rasa sakitmu akhirnya bisa kupahami. Rasa sedihmu akhirnya bisa kumengerti. Sekarang, aku ambil alih semua yang kau rasakan sebagai ganti rugi atas apa yang telah aku lakukan. Klise memang. Tapi aku benar-benar terlalu mengagumimu disana. Bersinar teranglah, jangan pernah tak muncul dimanapun. Karena terlalu sulit untukku jika kamu harus hilang dari tempatmu, terlalu sulit untuk mencarimu, dan terlalu sulit untuk aku bertahan mengaggumimu. Kamu adalah sosok terindah yang dulu dan sekarang aku kagumi. Aku berjanji, dalam doa aku tetap selalu menyebut namamu. Seperti bintang jatuh, orang selalu mengatakan jika kamu berharap maka harapanmu akan dikabulkan. Berbeda denganku, aku berharap kamu tidak akan pernah menjadi bintang jatuh, agar aku tetap selalu bisa menatapmu dari tempatku. 


Sincerly,



RE

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengagumi Mu Dalam Diam

Masih Sama

Benang Merah