Rasa Sayangmu Perlahan Memudar dan Aku Penyebabnya
Malam itu aku tengah benar-benar sibuk dan tenggelam dalam duniaku. Buku-buku beraneka judul beserakan memenuhi meja belajarku. Yaa ini rutinitasku setiap harinya. Laptop yang menyala dan tengah melakukan tugasnya memberikanku informasi untuk kutuliskan di lembaran tugasku. Handphone-ku melantunkan lagu-lagu melow favoritku. Sesekali aku menyentyh benda mungil itu untuk membalas tiap pesan singkat yang kau balaskan untuk ku. Bahagianya aku sesibuk apa pun kamu di sana, kabarmu tak pernah lenyap aku ketahui. Seserius apapun kamu berutinitas di sana kamu selalu menyempatkan membalas semua perkataan ku yang tak penting. Sungguh aku benar-benar senang atas setiap waktu yang selalu sempat kau luangkan untukku. Di tengah bertumpuknya tugas-tugas mu, kamu membiarkan aku mendengar dan menikmati suaramu. Sayang, terimakasih untuk semua yang telah kau lakukan hingga saat ini. Aku sungguh benar-benar merasa menjadi wanita yang beruntung bisa memilikimu.
Cukup lama sudah kita bersama. Bertarung melawan jarak yang membentang. Aku adalah wanita yang selalu berusaha melakukan yang terbaik yang aku bisa. Tapi, kesalahan-kesalahan yang tak selayaknya aku lakukan ternyata semakin menumpuk tanpa aku sadari. Ketidak pekaan ku terhadap apa yang kau rasakan, ketidak pahamaan aku akan sosok mu yang selama ini aku coba selami dunianya, kesalahan setiap sikap ku yang tak bisa aku kontrol sungguh menciptakan jarak ini semakin jauh selalu membuatmu pusing dalam menghadapiku. Ahh wanita seperti apa yang kau cintai jika seperti ini keadaannya? Layakkah wanita sepertiku mendampingimu dan menemanimu menuju kesuksesan yang sebenarnya? Pantaskah aku mendapatkan kasih sayang dan perhatianmu? Bahkan aku tak tau apa yang harus aku lakukan untuk mengubah semua sikap ku akanmu. Membahagiakan mu memang adalah tujuan ku satu-satunya. Membuatmu bangga telah di dampingi oleh orang sepertiku memang adalah hal yang selalu aku inginkan. Tapi, dengan kondisiku yang bahkan tak paham akan mu, sanggupkan aku? Biar aku yang jawab. Aku tidak sanggup. Aku tak bisa melakukan apa yang seharusnya aku lakukan. Tapi, maafkan lah bila ku selalu, membuatmu marah dan benci maksudku, aku cuma ingin jadi yang terbaik bagimu. Bahkan walaupun semua maksud ku salah dan tidak sesuai dengan situasi dan kondisi kita. Jadi wajar sajalah bila rasa sayangmu memudar karena ini salahku dan resiko yang harus aku terima.
Sayang, seberapa kuatkah kita bisa menjalaninya? Tapi bahkan kamu masih sanggup menanganiku terimakasih yaa. Semoga semuanya tetap akan baik-baik saja yaa. Aku menyayangimu. Sungguh. Maaf kalau aku tak sesempurna wanita lain :)
Komentar
Posting Komentar