Andaikan

Terlalu banyak kata-kata yang tak pasti. Terlalu banyak janji-janji manis yang terucapan. Terlalu banyak mimpi-mimpi yang mengudara. Namun sebaanyak itulah kita berhak berjuang agar banyak kata menjadi pasti, banyak janji yang tak teringkari dan semua mimpi mendarat dan tak hanya mengudara. Berikut adalah bait sederhana untukmu

Andaikan rasa rindu bisa kutukar dengan uang aku tak tau sudah sekaya apa aku sekarang
Andaikan rasa bosan bisa kujual tak tau pedagang tesohor seperti apa aku sekarang
Andaikan rasa cemas bisa kujajakan layaknya baju di toko tak tau seberapa banyak pelanggan ku sekarang
Andaikan rasa peduli bisa kutawarkan sebagai obat tak tau seberapa banyak penyakit yang sudah kusembuhkan
Andaikan rasa kagumku bisa kuganti dengan tahta kerajaan tak tau sudah berapa banyak kerajaan yang kupimpin
Dan andaikan rasa sayangku bisa kuserahkan sebagai donoran darah maka sudah banyak lah nyawa yang mungkin bisa kuselamatkan
Namun, takkan kutukar rinduku dengan uang karena rinduku tak kunjung berujung
Takkan kujual bosanku karena ini bagiam dari kebiasaan baruku
Takkan kujajakan rasa cemasku karena hanya aku yang layak mencemaskanmu
Takkan kutawarkan rasa peduliku sebagai obat karena aku tak bisa menyembuhkan lukaku sendiri
Takkan kuganti kagumku dengan apapun karena tak ada yang mampu mengimbangi nilai kagumku akanmu
Dan takkan kuserahkan sayangku pada siapa pun karena aku benar-benar tulus menyayangimu

Yaa itu hanya sebuah bait sederhana yang tak lebih hanya berujung menjadi sebuah rangkaian kata-kata indah saja. Senang bisa menuliskan sesuatu yang suatu saat akan di baca sebagai tulisan kenang bagi orang-orang yang akan mengangku dalam tulisanku. Aku tidaklah penulis berbakat yang mampu menuangkan kata-kata indah bak pujangga sastra ataupun layaknya seniman lukis yang mampu menuangkan rasanya lewat goresan kuas.

Sicerly, with love 
RE

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengagumi Mu Dalam Diam

Masih Sama

Benang Merah