Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Ketika Rindu Tak Cukup di Ucapkan

Jarak benar-benar mengambil peran di antara kita saat ini. Dia memainkan peran sebagai pemisah yang nyata. Tak main main, perbedaan jarak yang cukup jauh ini berhasil mebuktikan eksistensinya dalam menguji kesabaran diri. Haahh benar benar tak tau lagi bagaimana mengatakannya. Mengatakan bahwa saya benar-benar dan sungguh-sungguh merindukan kalian. Iya, kalian. Orang-orang yang berhasil menjadi pengisi suara dalam hari-hariku dulu. Orang-orang yang selalu mengorbit di lintasanku. Haaahh betapa indahnya jika aku bisa kembali ke masa-masa itu. Tapi, waktu tetap maju. Dia tidak akan pernah mundur. Jadi, yaa sekarang harus benar-benar aku hadapi. Perubahan yang benar-benar berbeda. Kondisi yang asing dan baru. Awalnya setiap hari bisa bertemu kalian. Bahkan menghabiskan hampir setgah dari 24 jam ini bersama kalian. Tertawa bersama. Nangis juga bersama. Les. Belajar. Makan. Stress bersama. Dan sekarang kebersamaan itu hanya bisa di ingat dan dibayangkan.  Teruntuk diva. ...

Jalanku Pilihanku

Assalamualaikum siapa saja yang membaca postingan ini :) Dalam postingan kali ini mungkin postingan penyegar karena udah lama sekali tidak menulis. For Your Information aja kali ini aku akan membahas tentang pilihan kalian mengenai mimpi dan masa depan. Percayalah semua yang terjadi dalam hidup ini adalah kehendaknya. Tapi, dibalik kekuasaan-Nya yang luar bisa, kita, tangan kita, berperan besar dalam setaip rencana yang telah di putuskan. Tangan kita yang memutuskan kiri kanan kah jalan yang akan kita tempuh. Atau lurus atau belok kah arah yang harus kita ikuti. Kita hanya melakukan yang terbaik menurut kita dan usaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan keputusan yang terbaik juga menurut-Nya. Dan ketika keputusan kita buat, langkah telah di ambil. Lalu? Serahkan semuanya pada Allah, sang pencipta atau siapapun Tuhan yang kalian percaya. Dia yang tahu benar tidakkah jalan yang kita ambil. Jika tidak, dia akan mengarahkan kita ke jalan kita yang sesungguhnya. Yang di ridhoi. ...

Apakah Mimpiku Terlalu Tinggi?

#Letter3 Tepat sebelum tidur aku meberanikan diri mengambil beberapa perlengkapan yg setia menemaniku ketika mata ini enggan untuk terlelap. Buku beserta perlengkapannya sudah tersedian di depanku. Baik lah kini aku sudah berubah menjadi seorang pengarang cerita yg siap menungkan semua yg ada di fikiran ku ke dalam kertas kertas polos itu. Tanggan ku sudah siap sedia untuk melakukan tugasnya. Tapi apa? Fikiran ku tak lancar. Saat ini aku masih terlalu sering memikirkan banyak hal yg berhasil membuat otakku jungkir balik dalama melaksanakan tugasnya. Hal itu selalu ada di sana. Tepat dan selalu aku fikirkan bahkan ketika aku menulis surat ini. Menjadi bagian dari mereka? Sepertinya aku tak berani memperjelas nama dan tempat dari mereka yg aku maksud. Ah sudah lah. Sepertinya itu hanya mimpiku saja. Tapi aku benar-benar ingin di sana.  Beberapa kejadian yg ingin kulakukan telah kutulis di kertas-kertas polosku. Dan setiap aku menulisnya kisah itu tidak akan kuselesaikan ...

Pahatan Senyum Itu..

#Letter2 Yang aku katakan ini adalah benar adanya  Yang kesebut ini adalah kata hati ku sendiri Yang aku yakini adalah sebuah keindahan akan hadirmu Langit masih biru, belum berubah warna Hujan masih turun, seperti biasa Angin masih berhembus membelaiku Lalu apa aku salah? Pahatan senyum itu... Aku terlalu menyukainya Terlalu indah  Goresan kuasku tak mampu memindahkannya Kanvas ku tak cukup putih untuk warnanya Lalu pahatan senyum itu Menari nari di bawah hujan Berkeliling di duniaku Tak mau ku berhenti menatapnya Sungguh, aku benar benar mengangguminya Simpul senyum polos yg slalu hadir di pagiku Simpul senyum hangat pengantar penutup malam Iyaaa... Aku terlalu menyukainya

Untuk Kamu Orang Yang Dari Dulu Telah Kukagumi

#Letter1 Mulai saat ini mungkin aku akan rajin menulis beberapa surat elektronik yg kutujakan pada beberapa orang yg ingin ku kirimkan cerita hangat. Surat surat elektronik ini awalnya sudah berjumlah hampir 30 dan semua filenya hilang di curi orang. Dan akhirnya aku memutuskan untuk menulis dan mempublikasikannya disini.  Ini surat pertama yg kutulis setelah lama vakum menulis.  Baiklah surat pertama ini aku tujukan untuk seseorang yg spesial yg ingin kutemui setiap hari. Walaupun aku tau kondisi tidak bisa dan menhanku untuk melakukannya. Seseorang yg selalu bisa menghangat bumi yg kita punya. Hai tuan! Apakabar hari ini? hahaha aku tau jelas bagaimana keadaan mu. Aku masih membalas pesan pesan mu. Kamu yg terlalu seru bercerita tentang mimpi yg aneh itu. Aku senang mendengarnya. Setelah pertempuran yg menguras emosi tadi malam. Aku rasa kamu sudah kembali hangat tuan. Menjadi seperti awal awal kita dekat. Terlalu banyak yg aku fikirkan. Terlalu banyak yg aku taku...

Sederhana Memang

Aku adalah orang yg cukup malas untuk bangun terlalu pagi. Hobi ku adalah tidak memejamkan mata hingga malam menunjukkan pukul 00.00 lebih. Bahkan aku tidak suka menganggap hari minggu itu sama dengan hari lainny. Hari minggu itu adalah hari nya bersantai. Malas malasan. Tapi semua itu berubah semenjak kehadiran mu. Kamu adalah orang yg tidak suka cewek pemalas. Demi hal itu lah aku berusaha berubah menjadi cewek raji. Bangun tepat waktu. Bahkan aku tidak lagi hobi meng kalong di malam hari. Bukan hanya itu saja, seluruh kegiatan sehari hari ku menjadi berubah. Selain itu, aku selalu semangat bangun pagi karena sapaan hangat mu di ujung telfon. Atau pesan singkat yg selalu mengatakan "Selamat pagi anak kecil", aku selalu ingin membaca itu di setiap pagi ku. Dan alasan yg sama ketika malam datang. Ucapan "Selamat tidur sayang, mimpi indah" menghantarkanku menuju alam mimpi. Dunia mimpi atau yg lebih sering kita sebut dreamland. Dunia kita. Hanya aku dan kamu. Aku h...

Sepertinya Aku Tak Bisa

Sudah sekian lama kita saling mengenal. Selama itu pula hadir mu tak pernah absen di hariku. Dan sapamu tak pernah lenyap di usir waktu hingga saat ini. Iyaa hingga saat ini. Saat ini kita masih bersama. Sepasang kekasih yang saling menyayangi. Menghormati, mensuport dan saling percaya. Berbulan bulan sudah kita bersama. Berbagi cerita setiap harinya. Bercerita tentang mimpi-mimpi yg menjadi tujuan kita masing-masing.  Lalu saling menyemangati agar kita bisa menggapai mimpi itu. Iyaa itu kisah kita sekarang. Bahkan sepertinya kisah ini lebih indah dari cerita di negri dongeng. Dongeng? Aku lebih memilih untuk bertahan di kehidupan ku sekarang agar tetap bisa bersama mu. Bahkan jika pun aku harus di kirim ke negri dongeng, menjalani hidup yg indah seperti yg tulis. Aku tetap tidak mau. Tidak ingin. Kisah aku dan kamu itu nyata. Apa adanya kita. Dan aku tidak ingin melewatkan nya, bahkan sedetikpun. Memang itu kisah kita sekarang. Tak ada jaminan kita akan tetap bersama di masa dep...

Hay

Hay hay, kata yg selalu aku ucap setiap memanggilmu Selamat pagi, kata yg selalu hadir ketika matahari mulai bersinar Selamat mala, kata terakhir di gelap malam Selamat tidur, kata penghantar sebelum kamu terlelap dalam dunia mu Kesibukanku bertambah. Menaruh perhatian akan dirimu menjadi rutinitas ku kini. Membalas setiap kalimat-kalimat pesan yg kamu kirim. Mendengar dengan jelas setiap sapaan hangat yg mengalun lembut di ujung sana. Menghafal langkah kaki mu. Merekam setiap detik yg kita lalui bersama. Sore kemarin, sore nanti, sore besok, dan sore sore hari lainnya. Cerita cerita yg tak pernah habis selalu hadir melengkapi. Yaa apa ini? Apa aku... ahh entah lah. Mungkin aku terlalu malu untuk mengakuinya. Atau ini belum saatnya. Atau aku masih menunggu? Atau.... entah lah. "Ada beberapa pertanyaan yg tidak memiliki jawaban"  sebuah pernyataan yg membuat otak ku bekerja lebih keras. Selama ini setiap ada pertanyaan aku selalu memiliki jawabannya. Entah kenapa ke...

Ini yang dinamakan "sahabat"

Dimulai dari teman. Yaa satu kata yang akrab di dengar. Orang-orang yg selalu meramaikan yang namanya hidup.  Banyak sekali orang-orang baik yg beredar di lintasan kita yang layak dijadikan seorang teman. Berbagi tawa di setiap detiknya. Berbagi cerita indah yang layak dibagi. Tidak menunjukkan sifat asli dari diri sendiri. Tapi di antara ribuan teman yang kita miliki, ada beberapa orang terpilih  yg bisa menjadi "sahabat". Orang yang lebih dari sekedar teman. Bukan hanya berbagi tawa tapi juga berbagi air mata. Bukan hanya berbagi suka tapi juga menabur duka. Menjadi diri sendiri tanpa malu akan kekurangan yg dimiliki. Berbagi beban agar terasa lebih ringan. Tak semua teman menyandang predikat sahabat. Sekali lagi mereka hanya orang-orang terpilih. Yang bisa menjadi tong cerita, ember air mata, penghapus kesedihan dan semua kesuraman dunia. Saat dunia menjauh, tempat pulang paling nyaman adalah mereka, sahabat terbaik yg kita miliki. Namun ketika dunia mengulurkan tangannya,...

Seperti garis lurus..

Pensil tua ku tak henti-henti nya menciptakan goresan-goresan indah di atas kertas putih yg telah kosong untuk sekian lama. Garis-garis halus yg selalu di gores secara lembut dan penuh arti. Iyaaa, sama seperti kamu yg selalu melintas di mana saja. Melintas secara perlahan dan mengusik fikiran ku. Seakan ada sebuah magnet yg selalu. Menarik mata ku untuk selalu melihat bayangan yg sama setiap harinya. Tapi kenyataannya apa? Hanya bayangan saja kah? Yg aku takut kan, jangan-jangan kamu itu hanya ilusi ku saja. Sebuah karya otak yg beresinergi dengan hati dan menghasilkan sebuah karya fiksi, yaitu kamu.. Semakin banyaj goresan yg terlampir di kertas semakin bisa aku memahaminya. Tapi tetapsaja garis inintidak tegas. Tidak jelas. Tidak tahu dimana akhirnya. Apakah kumpulan garis-garis ini akan membentuk sebuah akhir cerita yg indah. Tak ada yg tahu bahkan aku sang penulis dan kamu sebagai sumber inspirasiku. Saat ini pensil ku hanya menulis semua yg terlihat oleh mata ku. Berkerja sama d...

Ayah..

Setelah dari siang belum ada makan, di tengah usaha ku untuk bisa bersahabat dengan matematika, perut ini memberontak untuk diberi makan. Awalnya tidak ingin makan karena saya bakalan sendirian duduk di meja makan. Alhasil pas makan malam di temanin ayah di meja makan. Saat semua orang di rumah sudah pada makan, saya adalah orang terakhir yang belum menikmati makan malam. Ayah dengan senang hati duduk di samping aku dan menemani aku makan. Awalnya kami hanya bercanda dan tertawa biasa. Yaa memang selalu begitu. Ayah adalah orang yg sangat humoris dan senang sekali membuat orang tertawa. Katanya ketawa adalah sarana untuk mengurangi tua. Karena itu ayah suka sekali tertawa. Dulu, ketika aku masih kecil dan masih bisa di bodoh bodohi dengan pertanyaan bodoh, ayah selalu memberika teka teki aneh yang lucu dan tak pernah terfikir kan jawabannya oleh otakku yg masih polos kala itu. Dari kecil ayah selalu mendidikku untuk selalu tersenyum bahkan tertawa di saat aku ada masalah. Hal itu lah y...

Hmm lalu....

Hai... selamat pagi Hai... apakabar? Hai... baikbaik aja? Hai....... Hahahaha satu kata yang singkat. Jika setiap saat aku bisa mendengar sapaan ini dari mu sepertinya hari ku akan lebih indah. Sapaan singkat dari mu memberika energi positif sepertinya. Bahkan "hai" mu sudah membuat ku merasa nyaman. Tak bisa kah aku mendengarkan itu? Sepertinya aku bukan cewek yg banyak tuntutan. Dan aku tak pernah memintamu berubah jadi seperti apa yg aku inginkan. Bahkan aku lebih menyukai kamu yg apa adanya. Tapi, untuk saat ini bolehkah aku meminta kamu untuk menjadi sosok yang nyata. Bukan seseroang yg hanya menjadi bayang2 kabur yg selalu melintas dihadapanku. Menurut ku kamu itu terlalu abuabu untuk bisa ku lihat. Aku ini bukan seorang peramal yg mampu membaca dan mengerti semua tindakan mu. Jika kamu tak bicara, apa yg bisa aku artikan? Senyumu, matamu, seperti nya sama saja. Bisu. Tak meng isyaratkan apaapa. Tak bisa kah kamu memberikan kejelasan dari itu semua? Sayang nya, aku ...

Penghapus Klasik

Ini adalah postingan yg gak jelas apa asal usulnya. Tapi ada sihh. Sebuah kenyataan pahit. Sebuah berita burung yg sudah menyebar dan trdengar oleh ke2 telinga yg tak berdosa ini. Sebuah berita yg mengharuskan aku memaksakan diri untuk melupakan semua yg telah ada dan yang telah terlukis rapi di kanvas putih itu. Susah? Rasanya lebih sulit dari soal2 ulangan yg ada. Sedih? Munafik jadinya kalau aku bilang enggak sedih. Kecewa? Mustahil selagi aku adalah manusia yg punya perasaan. Kamu? Iyaaa kamu. Sepertinya kamu lah penyebab tawa dan sedih ku. Yaa walaupun hanya 20% dari 100. Tetap aja kamu pelengkap hidup ku yg udah lengkap. Dan kamu lah satu2 nya orang yg sangat sering membuat aku kehilangan senyum ku untuk sesaat. Baiklah, apa pun berita itu sepertinya kamu tak perlu tahu. Yg jelas, sekarang aku harus melupakannya. Menyimpan semua tentang kamu dalam kotak indah di sudut ruangan otakku. Dan sepertinya aku harus menghapus semua rasa2 yg terlibat dan pernah muncul ke permukaan . Aku...

Bulan dan bintang

Ketika matahari sudah kembali berstirahat dalam damai, maka sang penguasa langit malam akan muncul menggeser kedudukan sang petinggi langit siang itu. Cahaya nya yang temaram membingkai lembut gelap nya malam. Bulan. Yaaa dia bulan. Satu2 nya sumber cahaya bumi. Cahaya yang di pancarkan bulan tak sekuat dan setegar matahari. Kelembutan bulan menimbulkan nilai lemah nan indah dari pancaran sinarnya. Karena itu lah, sang bulan takbsanggup berdiri sendiri. Seorang sahabat akan selalu setia menemaninya dalam diam. Dia lah bintang. Sebuah benda langit yang dalam jumlah banyak akan selalu menjadi prajurit setia di bawah pimpinan sang bulan. Jutaan bintang akan berkoalisi menjadi satu dan menghasilkan sebuah pasokan energi dalam bentuk cahaya terang yang membantu sang bulan menyinari langit malam. Sungguh lah bintang itu tak pernah lelah dalam menjalan kan tugas nya setiap malam. Padahal pemimpin mereka hanya sang bulan yang lemah tak terlalu banyak daya. Persahabatan antara bulan dan bintan...