Ini yang dinamakan "sahabat"
Dimulai dari teman. Yaa satu kata yang akrab di dengar. Orang-orang yg selalu meramaikan yang namanya hidup. Banyak sekali orang-orang baik yg beredar di lintasan kita yang layak dijadikan seorang teman. Berbagi tawa di setiap detiknya. Berbagi cerita indah yang layak dibagi. Tidak menunjukkan sifat asli dari diri sendiri. Tapi di antara ribuan teman yang kita miliki, ada beberapa orang terpilih yg bisa menjadi "sahabat". Orang yang lebih dari sekedar teman. Bukan hanya berbagi tawa tapi juga berbagi air mata. Bukan hanya berbagi suka tapi juga menabur duka. Menjadi diri sendiri tanpa malu akan kekurangan yg dimiliki. Berbagi beban agar terasa lebih ringan. Tak semua teman menyandang predikat sahabat. Sekali lagi mereka hanya orang-orang terpilih. Yang bisa menjadi tong cerita, ember air mata, penghapus kesedihan dan semua kesuraman dunia. Saat dunia menjauh, tempat pulang paling nyaman adalah mereka, sahabat terbaik yg kita miliki. Namun ketika dunia mengulurkan tangannya, kita bersama melangkah menyambut uluran tangan dunia yg luar biasa indah. Menapakkan kaki dengan pasti. Meraih mimpi bersama dengan melengkapi kekurangan dengan kelebihan masing masing. Yaa itu lah sahabat. Bukan hanya ada di saat senang, tapi selalu hadir di setiap tetesan air mata yg jatuh.
Baikklah itu hanya sepenggal paragraf pembuka. Penghantar sebelum masuk ke bagian inti... :)
Saya penulis blog ini, memiliki beberapa orang sahabat yg luar biasa baik. Dan tulisan ini di dedikasikan untuk mereka yg selalu menerima saya menjadi sahabat mereka. Dalam setiap kekurangan yg dimiliki, kami berusaha menggunakan kelebihan masing-masing untuk melengkapi. Dalam setiap kesalahan yg dibuat, selalu ada kata maaf setelahnya. Sebesar dan separah apapun kesalahan itu. Saling mengingatkan menjadi kunci utama. Memang dalam setiap kebahagiaan yg ada, kami tidak selalu kumpul lengkap untuk menikmatinya, tapi setiap ada kesedihan selalu mengusahakan agar bisa hadir minimal hanya sebagai pendengar setia. Sepertinya itu sudah lebih dari cukup. Sekarang intensitas pertemuan kita akan berkurang teman. Sebentar kagi kita akan menjadi mahasiswa. Menjadi orang dewasa. Kuliah di univ masing-masing. Mengejar mimpi-mimpi yg selama ini kita ceritakan.
Masih ingat bagaimana kita menjalani masa-masa SMA kita? Belajar keras untuk menghadapi UH yg selalu hadir setiap minggunya. Cerita tentang bagaimana kita nanti di masa depan? Nonton film bersama, makan bekal bersama, sholat berjamaah, les sama sama, hingga pada akhirnya kita akan sukses sama sama.
Sudah tiba masanya untuk kita menjadi dewasa. Menjadi orang yg berani menghadapi dunia tanpa kehadiran satu sama lain di samping nya secara langsung. Siap kah? Siap atau tidak kita harus belajar mandiri. Semua kenangan indah akan terukir manis didalam ingatan kita masing masing. Percayalah sejauh apa pun jarak yg ada, jika kita butuh berusahalah untuk selalu ada. Janji? Insya Allah.... terimakasih untuk semuanya. Terimakasih sudah mau menjadi teman. Semoga persahabatan kita langgeng sama nenek-nenek yaaa...
salam hangat
_rikaefirianti_
For: CIE, JIC, MAGNETO, FFC
but special thank's to: Rachmadiva, Claudya, Aya Ayunda
Komentar
Posting Komentar