New Story
Pekanbaru, 00.12 malam
Tanganku kembali menari-nari, ini adalah kali pertama aku kembali menulis, Menuliskan rangkaian kata. Kali ini berbeda. Aku tak lagi disibukkan untuk menulis paragraf indah tentangmu. Tuan, kini tempatmu telah tergantikan. Terlalu lama sudah aku menghabiskan waktu untuk menunggumu kembali. Terlalu lelah sudah aku berharap bahwa kamu akan datang kembali. Tuan, jangan salahkan aku jika suatu saat kamu kembali dan aku sudah tak ingin lagi bersamamu. Jangan salahkan keadaan, kamu yang membiarkanku jatuh cinta pada orang lain. Kamu yang mengizinkan pria lain menghapus kenanganmu. Kepergianmu adalah keputusan paling mengerikan dulu. Dan sekarang, aku mengerti kenapa kita dihadapkan pada jalan yang seperti ini. Aku tak lagi bertanya-tanya bagaimana kondisimu disana, aku tak lagi peduli apa yang kamu lakukan disana. Sungguh- aku sudah berhasil melupakanmu.
Sekarang, aku telah menemukan seorang pria. Pria yang sejak awal menerima hatiku yang setengahnya masih milikmu. Namun, sekarang hatiku sepenuhnya telah menjadi haknya. Pria yang sejak awal memahami bagaimana aku berjuang melupkanmu. Dan sekarang aku hanya mengingatnya. Dia bukan pria sembarangan. Dia pria yang mampu membuatku kembali berdiri diatas kedua kakiku, dan aku mempercayakan kedua tangan kecilku ini untuk digenggamnya. Memulai cerita baru, merangkai semua mimpi-mimpi yang tak pernah berani kumimpikan sebelumnya. Mungkin dulu, aku yang selalu membuatnya jatuh cinta, tapi sekarang, aku adalah satu-satunya wanita yang selalu jatuh hati padanya. Terimakasih atas segalanya. Terimakasih sudah membuatku berani menjatuhkan hatiku pada pria hebat sepertimu. Aku terlanjur menyayangimu, Tuan Baru :)
Tanganku kembali menari-nari, ini adalah kali pertama aku kembali menulis, Menuliskan rangkaian kata. Kali ini berbeda. Aku tak lagi disibukkan untuk menulis paragraf indah tentangmu. Tuan, kini tempatmu telah tergantikan. Terlalu lama sudah aku menghabiskan waktu untuk menunggumu kembali. Terlalu lelah sudah aku berharap bahwa kamu akan datang kembali. Tuan, jangan salahkan aku jika suatu saat kamu kembali dan aku sudah tak ingin lagi bersamamu. Jangan salahkan keadaan, kamu yang membiarkanku jatuh cinta pada orang lain. Kamu yang mengizinkan pria lain menghapus kenanganmu. Kepergianmu adalah keputusan paling mengerikan dulu. Dan sekarang, aku mengerti kenapa kita dihadapkan pada jalan yang seperti ini. Aku tak lagi bertanya-tanya bagaimana kondisimu disana, aku tak lagi peduli apa yang kamu lakukan disana. Sungguh- aku sudah berhasil melupakanmu.
Sekarang, aku telah menemukan seorang pria. Pria yang sejak awal menerima hatiku yang setengahnya masih milikmu. Namun, sekarang hatiku sepenuhnya telah menjadi haknya. Pria yang sejak awal memahami bagaimana aku berjuang melupkanmu. Dan sekarang aku hanya mengingatnya. Dia bukan pria sembarangan. Dia pria yang mampu membuatku kembali berdiri diatas kedua kakiku, dan aku mempercayakan kedua tangan kecilku ini untuk digenggamnya. Memulai cerita baru, merangkai semua mimpi-mimpi yang tak pernah berani kumimpikan sebelumnya. Mungkin dulu, aku yang selalu membuatnya jatuh cinta, tapi sekarang, aku adalah satu-satunya wanita yang selalu jatuh hati padanya. Terimakasih atas segalanya. Terimakasih sudah membuatku berani menjatuhkan hatiku pada pria hebat sepertimu. Aku terlanjur menyayangimu, Tuan Baru :)
Komentar
Posting Komentar