Ingatkah kamu?
Pasti yang pembaca bakalan bosan karena aku sering menuliskanmu. Tapi setelah menulis rasanya aku lebiih lega.
Hujan selalu bisa mengingatkanku pada semua kenangan tentang kamu. Mereka nyata dan aku merasa seperti tengah menyaksikan sebuah film biskop. Tapi, aku dan kamu lah pemeran utamanya. Kamu tahu? Saat itu aku merasa menjadi wanita yang paling bahagia versiku. Dimana kamu selalu bisa aku temui setiap harinya. Yang aku tak pernah sabar untuk menanti pagi, berpacu dengan waktu dan dengan semangatnya menuju sekolah. Aku yang diam-diam memperhatikan jam berapa kamu datang, hari apa kamu piket, warna jaketmu hari ini apa, kamu membawa bekal apa tidak, bagaimana ekspresimu ketika mengerjakan soal Matematika yang tak kupahami dan aku tahu kamu cukup tenggelam di sana, bagaimana semangatnya kamu bermain bola, bagaimana keringatannya kamu ketika kita usai jam olahraga, bau parfummu yang sekarang katanya tidak pakai parfum, siapa saja teman dekatmu, siapa saja teman perempuanmu, bagaimana suaramu menggema ketika kamu tertawa, bagaimana akhirnya kita bisa dekat, kamu yang jam pulangnya menjadi lebih lama karena harus mengungguku pulang atau berangkat les, bagaimana khawatirnya kamu ketika aku menangis, bagaimana kamu dan aku akhirnya memutuskan untuk mencoba berbagi waktu bersama. Aku ingat. Aku ingat semua tentang kamu. Semua tentangmu semakin hari semakin membuatku gila. Kamu tahu? Postingan pertama yang kutulis di sini, seingatku aku tulis teruntukmu. Dengan sangat depresi aku hanya bisa menjadi poenganggummu dalam diam. Dan sekarang, aku bahkan tak bisa berhenti untuk berceloteh dihadapanmu. Aku suka ketika kamu meamnggiku kecil. Terus ketika jalan kamu suka bilang, "Rika kok kecil kali?.." lalu berjalan menjauh dan terkekeh meninggalkanku di belakang. Punggungmu dengan tegap menjauh dari pandanganku, lalu kamu menoleh dan akhirnya mundur karena melihat mukaku yang cemberut sambil tertawa mengejek. Aku suka, aku suka ketika kamu membiarkanku memilih semua jajanan yang akan kita makan untuk dibawa masuk ke dalam bioskop. Aku pilih chiki dan coklat. Atau ketika kamu menggenggam tanganku ketika keluar bioskop, mungkin karena aku terlalu kecil jadi takut hilang di kerumunan orang makanya kamu melakukan itu. Apa kamu ingat dengan semua yang telah kita lalui hingga saat ini?
Hubungan jarak jauh yang kita lakoni sekarang cukup menyenangkan. Kataku kamu berubah, dan katamu akulah yang berubah. Tapi hebatnya, kita masih bisa sama-sama setidaknya sampai hari ini. Susah buat kita, menyatukan perbedaan yang ada. Aku dan kamu bagai hitam dan putih yang jika di campur jadi abu-abu. Tapi kamu tau, semakin kesini rasanya perpisahan semakin dekat. Aku takut jika suatu saat kamu tidak lagi jadi orang yang bisa kuandalkan. Yaaa memang tidak adayang tahu bagaimana kedepannya kita akan seperti apa. Jika memang suatu saat kita harus jalan masing-masing, akankah kamu melupakan gadis kecilmu yang tak seberapa ini?
With Love
RE
Komentar
Posting Komentar