Tak tahu sudah berapa kalimat yang mengalir mengucap tulus nama mu. Entah berapa detik yang telah berlalu memikir lembut sosokmu. Entah seberapa lama degup jantung berdetak menyapa mu. Selalu kamu dan kamu. Orang yang berlarian kecil di dalam otakku. Orang yang berbisik lembut di dalam benakku. Dan sekali lagi, itu kamu. Masih kamu. Dan sepertinya akan selalu kamu. Masih menunggu pagi untuk bisa mengatakan "Selamat pagi" dan masih menunggu malam untuk selalu mengatakan "Selamat malam" dan aku ingin mengatakan itu padamu. Berbagi mimpi bersama-sama, mengejar mimpi bersama, dan tumbuh tua bersama. Iyaa, bersama kamu. Mungkinkah itu? Dan jawabannya masih sama. Itu semua masih menjadi mimpi bagi ku. Yaa aku tahu tak ada yang tak mungkin selama jarum jam masih bergerak dari kiri ke kanan. Tapi, jika itu kamu, rasanya terlalu tinggi. Khayalku tentang mu sepertinya akan tetap menjadi hiasan imajinasi ku sampai kapan pun. Dan yaa, masih sama seperti yang dulu. Berharap ...
Komentar
Posting Komentar