Seperti garis lurus..
Pensil tua ku tak henti-henti nya menciptakan goresan-goresan indah di atas kertas putih yg telah kosong untuk sekian lama. Garis-garis halus yg selalu di gores secara lembut dan penuh arti. Iyaaa, sama seperti kamu yg selalu melintas di mana saja. Melintas secara perlahan dan mengusik fikiran ku. Seakan ada sebuah magnet yg selalu. Menarik mata ku untuk selalu melihat bayangan yg sama setiap harinya. Tapi kenyataannya apa? Hanya bayangan saja kah? Yg aku takut kan, jangan-jangan kamu itu hanya ilusi ku saja. Sebuah karya otak yg beresinergi dengan hati dan menghasilkan sebuah karya fiksi, yaitu kamu.. Semakin banyaj goresan yg terlampir di kertas semakin bisa aku memahaminya. Tapi tetapsaja garis inintidak tegas. Tidak jelas. Tidak tahu dimana akhirnya. Apakah kumpulan garis-garis ini akan membentuk sebuah akhir cerita yg indah. Tak ada yg tahu bahkan aku sang penulis dan kamu sebagai sumber inspirasiku. Saat ini pensil ku hanya menulis semua yg terlihat oleh mata ku. Berkerja sama d...